Star Wars Jedi: Fallen Order Mewujudkan Nuansa Jedi, Gagal dalam Narasi, dan Banyak Lagi

 Star Wars Jedi : Pada tahun 2012, setelah Disney mengakuisisi Lucasfilm — pembuat Star Wars — Disney memutuskan untuk mengakhiri pengembangan gim video internal yang telah berlangsung selama dua dekade di LucasArts, yang didirikan oleh George Lucas sendiri. Kurang dari setahun kemudian, Disney menandatangani kemitraan selama satu dekade dengan raksasa gim Electronic Arts — yang dikenal sebagai EA — untuk membuat gim Star Wars beranggaran besar. Di atas kertas, ini mengasyikkan. Namun, dengan Disney yang mempersiapkan soft reboot Star Wars pada tahun 2015 di layar lebar, EA mempercepat pengembangan judul pertama — Star Wars: Battlefront — agar sesuai dengan tanggal rilis film tersebut. Kampanye pemain tunggal dihentikan, dan akhirnya hanya menjadi multipemain daring, yang tentu saja menimbulkan protes dari para penggemar. EA memperbaiki kesalahan itu dengan tindak lanjutnya — Star Wars: Battlefront II — tetapi kontroversi transaksi mikronya menyebabkan kematiannya. Sebagai tanggapan, EA menjanjikan judul pemain tunggal saja tanpa transaksi mikro, yang menghadirkan Star Wars Jedi: Fallen Order dan kunjungi website Gaming News 2025.

BACA JUGA : Endless Legend 2 itu nyata dan ada trailer misterius yang membuktikannya

Dirilis hari Jumat untuk PC, PS4, dan Xbox One, game Star Wars terbaru ini membawa pemain ke masa setelah peristiwa Episode III – Revenge of the Sith. Republik telah jatuh, Anakin Skywalker menjadi Darth Vader, dan Kekaisaran sedang bangkit. Tentu saja, mereka ingin menyingkirkan musuh terkuatnya: Jedi. Vader memburu mereka di seluruh galaksi, dengan bantuan dari Inquisitors, sekelompok mantan Jedi yang beralih ke Sisi Gelap. EA tahu mereka harus memenangkan hati para penggemar, jadi di Jedi: Fallen Order, mereka membawa para gamer ke dalam kehidupan salah satu dari sedikit Jedi yang masih hidup — Cal Kestis (Cameron Monaghan). Cal mengais rezeki di planet tempat rongsokan Bracca, mencoba menyembunyikan dirinya dari mata Kekaisaran yang mengawasi. Namun, itu lebih mudah diucapkan daripada dilakukan, dan setelah sebuah kecelakaan memaksanya untuk menggunakan the Force — maafkan permainan kata-katanya — pemburu Jedi Second Sister (Elizabeth Grullon) datang untuk menghabisinya. Untungnya, Cal diselamatkan oleh pasukan sahabat yang telah melacak transmisi Kekaisaran, Website Resmi ERNITA4D penyedia game terlengkap 2025.

Bahasa Indonesia: Tendangan ini memulai narasi Jedi: Fallen Order, yang melakukan pingpong antara enam planet, termasuk Wookiee homeworld Kashyyyk, pusat kristal kyber Ilum, Dathomir yang sangat Dark Side, Zeffo yang kaya air, Bogano berumput terpencil, dan Bracca yang disebutkan sebelumnya, tiga yang terakhir yang telah dibuat atau terlihat untuk pertama kalinya dalam permainan. Sepanjang jalan, ia menampilkan cameo dari orang-orang seperti Darth Vader (Scott Lawrence) dan Saw Gerrera (Forest Whitaker), seorang pemimpin Pemberontak yang awalnya diperkenalkan dalam serial animasi Star Wars: The Clone Wars dan kemudian membuat penampilan live-action dalam film antologi Star Wars yang berdiri sendiri, Rogue One. Peserta utama adalah Cere Junda (Debra Wilson) dan Greez Dritus (Daniel Roebuck), kru Mantis yang menyelamatkan Cal, tetapi mereka selalu keluar dari aksi dengan datang dengan beberapa alasan yang membuatnya menjadi permainan pemain tunggal. Teman tetap Anda satu-satunya adalah droid bernama BD-1, yang berkomunikasi hanya dengan bunyi bip dan bunyi bip.

Dan itu bukanlah satu-satunya masalah dengan ceritanya. Pertama, ceritanya terlalu hambar. Babak pembuka menampilkan campuran aksi, karakter, dan gameplay, tetapi itu bukan representasi yang adil dari apa yang akan terjadi di Jedi: Fallen Order. Dalam setiap misi berikutnya, setelah percakapan awal dengan Cere — atau orang lain di waktu tertentu — menyiapkan tujuan utama Cal, Anda pada dasarnya sendirian. Semua interaksi, hingga akhir misi tersebut, terbatas pada suara melalui radio. Dan hampir tidak ada adegan yang dapat membantu menyambung lebih banyak narasi. Kami tidak percaya kami menganjurkan lebih banyak adegan dalam sebuah game, tetapi ini benar-benar bisa dilakukan dengan lebih banyak. Terutama ketika yang Anda lakukan hanyalah menerjang kawanan Stormtroopers tanpa wajah, atau berbagai hewan yang semuanya tampak sama, tidak memiliki kepribadian, dan menyerang Anda tanpa tujuan. Ada alasan mengapa semua cerita yang bagus menampilkan karakter yang mudah diingat, dan tanpa mereka, dunia Jedi: Fallen Order terasa agak kosong.

Yang juga membuat gim Star Wars baru terasa hampa adalah bagaimana dunia tersebut tampaknya hanya ada untuk tujuan Cal. Karena tidak ada kata yang lebih baik, dunia tersebut terlalu seperti gim. Lawan dan fauna ditempatkan dan/atau muncul dengan cara yang hanya masuk akal karena pemain akan melewatinya, dan bukan karena mereka biasanya ada di sana sebagai bagian dari kehidupan sehari-hari mereka. Selain itu, pasukan Kekaisaran tampaknya menunggu Anda melewati rintangan dan tiba di lantai mereka sebelum mereka muncul. Di dunia nyata, mereka akan melihat Anda berjalan maju dan melepaskan tembakan. Lawan juga tidak menghubungi rekan mereka melalui radio bahkan ketika mereka berada di balik pintu atau belokan berikutnya. Dan dalam satu sublevel, Stormtroopers terus berlari dari satu ujung ke ujung lainnya karena mereka tidak dirancang untuk melakukan hal lain setelah mengalahkan seekor binatang. Ada cara yang lebih baik untuk merancang gim yang terasa seperti dunia yang hidup dan bernapas, tetapi Jedi: Fallen Order tidak menyadari atau tidak peduli dalam hal itu.

Di ranah permainan lainnya, menggunakan lightsaber sebagai Cal tidak diragukan lagi keren. Pengembangnya, Respawn Entertainment — yang terkenal dengan seri first-person shooter multipemain Titanfall, dan battle royale gratis Apex Legends — telah berhasil menciptakan nuansa visual dan audio, baik saat Cal menariknya dari pinggang dan menjentikkannya, mengiris binatang atau droid menjadi dua, atau menggerakkannya maju mundur untuk menghalangi serangan blaster. Namun, karena ingin pemain bersenang-senang, Jedi: Fallen Order membuat Cal menggunakannya untuk segala hal, yang pada akhirnya mengurangi kesenangan. Karena itu tidak istimewa lagi. Mengapa Cal tidak mau menggunakan senjata lain, baik itu pisau atau blaster, mengingat ada keuntungan menggunakan senjata tersebut dalam berbagai skenario pertempuran? Jelas bahwa EA ingin memaksimalkan penggunaan lightsaber karena bagaimanapun juga itu adalah lightsaber, tetapi itu berubah menjadi padanan Batmobile dari Batman: Arkham Knight. Hanya karena Anda dapat menggunakannya, bukan berarti Anda harus menggunakannya.

Sebagai seorang Jedi, Cal cukup kompeten sejak awal. Tentu saja, seperti halnya judul aksi-petualangan yang meminjam elemen dari permainan peran, Anda mempelajari cara-cara baru untuk memanipulasi the Force dan mendapatkan poin keterampilan untuk kinerja pertempuran Anda di Jedi: Fallen Order. Yang terakhir dapat digunakan untuk "meningkatkan" Cal dengan salah satu dari tiga cara: "Force", "Lightsaber", atau "Survival". "Force" menentukan seberapa banyak Anda dapat mendorong/memperlambat musuh atau objek, "Lightsaber" memberi Anda bentuk serangan baru, dan "Survival" menentukan kesehatan Cal, yang tidak secara otomatis beregenerasi. Itu membuatnya lebih realistis dan mengajarkan Anda untuk lebih merawat kehidupan yang Anda miliki. Tetapi sisa permainan tidak realistis, untuk menambah narasi yang tidak cukup menarik. Tentu saja, Jedi: Fallen Order melampaui standar rendah yang ditetapkan EA untuk dirinya sendiri — bukan pertama kalinya salah satu propertinya melakukannya — tetapi dengan jeda film Star Wars, mungkin EA juga dapat menggunakan waktu tambahan itu untuk mengembangkan gim yang benar-benar membebaskan penggemar di galaksi yang sangat, sangat jauh.